HASIL OBSERVASI
Identitas Observer
Nama :
Siti Nurjanah
Kelas : IPS-b
Fakultas/Jurusan :Tarbiyah/IPS
Semester : IV
Identitas Lembaga
Nama Lembaga : Pengguron
Tarekat Agama Islam Pegajahan Cirebon
Nama Mursyid : Pangeran Haji Muhammad Nurbuwat Purbaningrat
Lahir : 26
Desember 1945
Jabatan : Rama Guru
Nama Tariqat : Thariqat Syatariyah
Alamat : Jl. Pegajahan 39 Kota Cirebon 45115
A. Pengertian
Thareqat
syatariyah adalah Ilmu Ketauhidan, Thareqat Syatoriyah adalah sebuah nama
thareqat sebagai balasanillahi kepada muslim dan muslimat yang membaca surat
Al-Fatikhah sebanyak 17 kali sehari semalam. Dalam Shalat 5 waktu. Dalam surat
Al-fatikhah terdapat ayat-ayat yang bunyinya demikian: ih dinas sirotol
mustaqim, sirotol ladzina an’amta alaihim, ghiril maghdlubi’ alaihim
waladholin. Yang berarti Tunjukanlah Kami pada jalan yang lurus jalan yang
mereka tuhan beri nikmat atas mereka, bukan jalan mereka yang tuhan murkai dan
yang sesat. Jalan yang lurus adalah bermakna lurus kepada
mardhotillah/surga duniawi ukhrowo ialah yang tercapai oleh nabi, wali dan
mukmin serta terhindar dari jalannya mereka yang di murkai sesat.
B. Riwayat dan silsilah Thareqat
Syatariyah
Riwayat
Thareqat Syatariyah adalah kala Nabi muhammad Saw sedang mendirikan sholat lima
waktu pada akhir salamnya terdengar ada yang membalas salamnya
waalaikum’salam,ternyata yang membalas salamnya adalah seorang pemuda yang
tampan sempurna, ini adalah penjelmaan malaikat jibril As yang turun
menyerahkan amalan Thareqat Syatoriyah kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW.
Kemudian beliau membaiat thareqat Syatoriyah kepada Ali ra dan Siti fatimah ra.
Rasulullah
Nabi Muhammad SAW saat menjawab pertanyaan Ali bin Abi thalib setelah selali
Shalatnya:Ali bertanya: Ya nabi tunjukanlah daku thuruq yang sedekat-dekatnya
dan semulia-mulianya kepada allah yang semudah-mudahnya di kerjakan oleh
hamba.. Nabi menjawab: Ali hendaknya engkau selalu berdzikir dan ingat kepada
allah, secara terang-terangan atau dalam hati. Kata Ali: Tiap orangt berdzikir,
sedang aku menghendaki dari engkau khusus untukku. Nabi Menjawab: Sebaik-baik
perkataan yang aku ucapkan dan yang telah di ucapkan oleh nabi-nabi sebelumku
ialah kliamah la’ilahailallah’ tiada tuhan selain allah, jika di timbang dengan
timbangan, pada sebelah imbangan di tumpukan tujuh petala langit dan tujuh
petala bumi dan pada timbangan yang lain di letakkan kalimah la’ilahailallah,
pasti timbangan yang memuat kaliamt tersebut itu lebih berat dari pada yang
lain. Kemudiaan Rasulullah Nabi muhammad SAW membaiat Thareqat Syatoriyah
kepada Syyauidina Ali Ra dan Siti Fatimah Ra. Sebagaimana thareqat pada umumnya
, thareqat ini memiliki sanad atau silsilah para washitah yang bersambung
kepada Rasulullah nabi Muhammad SAW,. Atas petunjuk Allah SWT, menujuk Ali bin
abi thalib untuk mewakilinya dalam melanjutkan fungsinya sebagai Ahl Adz dzikr,
tugas dan fungsi kerasullanya. Dan kemudian Ali menyerahkan risalahnya sebagai
ahl Adz Dzikir kepada putranya, Husein bin Ali ,dan demikian seterusnya hingga
sekarang. Thareqat inipun pada abad ke-14 dipopulerkan/dinisabkan oleh Abdullah
As-syatar. Tarekat Syattariyah tidak menganggap dirinya sebagai cabang dari
persatuan sufi mana pun. Tarekat ini dianggap sebagai suatu tarekat tersendiri
yang memiliki karakteristik-karakteristik tersendiri dalam keyakinan dan
praktik.Nisbah asy-Syattar yang berasal dari kata syatara, artinya membelah
dua, dan nampaknya yang dibelah dalam hal ini adalah kalimah tauhid yang
dihayati di dalam dzikir nafi itsbat, la ilaha (nafi) dan illallah (itsbah),
juga nampaknya merupakan pengukuhan dari gurunya atas derajat spiritual yang
dicapainya yang kemudian membuatnya berhak mendapat pelimpahan hak dan wewenang
sebagai Washitah (Mursyid). Istilah Syattar sendiri, menurut Najmuddin Kubra,
adalah tingkat pencapaian spiritual tertinggi, kemudian juga dipakai di dalam
Tarekat Syattaryah ini. Syattar dalam tarekat ini adalah para sufi yang telah
mampu meniadakan zat, sifat, dan af'al diri (wujud jiwa raga).
1) Silsilah Thareqat Syyatariyah
Syyaidina
Nabi Muhammad SAW, Syyaidina Ali Karromallahu bin abi thalib, Syyaidina Imam
Husein bin Ali RA, Syyaid Imam Muhammad Al-baqir, Sayyid Imam Ja'far ash
Shadiq, Syaikh Abu Yazid al bustomi, Syaikh Maghrobi, Syaikh Arobiyi, Syaikh
Mudloffar, Syaikh Abu Hanail al-harqoni, Syaikh khad Koniyi, Syaikh Muhammad
Asyiq, Syaikh Muhammad Arif, Syaikh Abdullah As Syyatari, Syaikh Imam Qodli
Syatari, Syaikh Hidayatullah Syaikh Kutubi Modari Haji, Syaikh Ghaus, Syaikh
Qudratul Ulama, Syaikh Sultonul Arifin, Syaikh Ahmad bin Quraisy Asy Syanawi,
Syaikh Alimur Robbaniyi, Syaikh Khotib Qubbatul Islam, Syaikh Abdul Wahab,
Syaikh Imam Tobri al-makki, Syaikh Abdullah bin Abdul Qohar, Syaikh Haji
Muhammad bin Muktasim, Syaikh Imam Qodli Hidayat, Pangeran Syaikh Muhammad
Shofiyyudin Kanoman, Pangeran Syaikh Muhammad Nurullah Habibudin
Kaprabonan(Pangeran Adikusuma Adiningrat), Pangeran Syaikh Muhammad Nurullah
Badridin Kaprabonan(Pangeran M.Apiyyah Adikusuma), Pangeran Syaikh Muhammad
Nurullah Akbarudin(Pangeran M.Arifudin Purbaningrat), Pangeran Syaikh Haji
Muhammad Nurullah Makmurudin(Pangeran M.Nurbuwat Purbaningrat)
2) Silsilah Pangeran Syaikh Haji Muhammad
Nurullah Makmurudin (P.M. Nurbuwat Purbaningrat ):
Kanjeng
Syyaidina Nabi Muhammad SAW. Siti Fatimah(Istri Syyaidina Ali ra.), Syyaidina
Husaein, Syyaid Janeal Abidin, Syyaid Muhammad Bakir, Syyaid Imam Ja'far As
Shidiq, Syyaid Kasim Al kamil , Syyaid Idris, Syyaid Al Bakir, Syyaid Akhmad,
Syyaid Baidillah, Syyaid Muhammad, Syyaid Alwi, Syyaid Ali Gajam, Syyaid
Muhammad, Syyaid Alwi(mesir), Syyaid Abdul Malik(India), Syyaid Al Amiir
Abdulah, Syyaid Jalaludin, Syyaid Jamalludin(kamboja) , Syyaid Nurrul
Alim(Mesir). Syyaid Syarif Abdullah(Sultan Mesir), Syyaidina Maulana Syaikh
Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati(Cirebon), Pangeran M.Tajul
Arifin(P.Pasarean), Panambahan Sedang Kemuning, Panembahan Ratu I Cirebon,
Panembahan Mande Gayam , Panembahan Ratu II Girilaya, Sultan Raja Muhammad
Badridin(Sultan Kanoman I Cirebon), Pangeran Raja Adipati Kaprabon , Pangeran
Kusumawaningyun, Pangeran Brataningrat, Pangeran Raja Suleman Sulendraningrat,
Pangeran Arifudin Kusumabratawireja, Pangeran AdiKusuma AdiNingrat, Pangeran
Mohammad Apiyyah AdiKusuma II, Pangeran Mohammad Arifudin Purbaningrat,
Pangeran H.Mohammad Nurbuwat Purbaningrat.
3) Silsilah Rama Guru-Guru Pengguron Pegajahan
Cirebon :
Syekh
Nurjati, Haji Abdul Imam Mbah kuwu
cerbon Pangeran Cakrabuwana, Syyaidina
Maulana Syaikh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati(Cirebon), Pangeran M.Tajul
Arifin(P.Pasarean), Panambahan Sedang Kemuning, Panembahan Ratu I Cirebon,
Panembahan Mande Gayam , Panembahan Ratu II Girilaya, Sultan Raja Muhammad
Badridin(Sultan Kanoman I Cirebon), Pangeran Raja Adipati Kaprabon , Pangeran
Kusumawaningyun, Pangeran Brataningrat, Pangeran Raja Suleman Sulendraningrat,
Pangeran Arifudin Kusumabratawireja, Pangeran AdiKusuma AdiNingrat, Pangeran
Mohammad Apiyyah AdiKusuma II, Pangeran Mohammad Arifudin Purbaningrat,
Pangeran H.Mohammad Nurbuwat Purbaningrat
C.Amalan Thareqat Syatoriyah
Amalannya
adalah Dzikir kalimah toyibah ialah LA’ILAHAILALLAH ba’da sholat subuh dan
isya, setelah dzikir tersebut diatas ditambah dengan dzikir itsbat ILLALLAH,
ALLAH, HU dan ditutup dengan mengucapkan HU KHAYUN DA IM. Sebagai Firman Allah
SWT: Yaa ayuhaladzina amanudz kurullaha dzikron kastsiron. Wasabihu hu bukrotan
wa’asyilan. Ynag artinya: Hai orang-orang yang beriman berdzikirlah (dengan
menyebut Nama Allah), Dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah
kepada-NYA di waktu pagi dan petang.( QS.Al_ Ahzab: 41-42)
Thareqat
Syatariah mengajarkan tentang tata cara pelaksanaan dzikir,didalam Al-Quran
terdapat ayat-ayat yang menjelaskan tentang tata cara pelaksanaan dzikir yang
jumlahnya lebih banyak dari pada ayat-ayat yang menjelaskan tentang
shalat,zakat dan sebaginya. Hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan dzikir (secara
luas) memiliki kedudukan yang cukup penting disbanding ibadah-ibadah yang
lainnya. Dzikir dalam thareqat syattariyah dilakukan dengan jahar(Bersuara) dan
sirri/khafi (dalam hati)pembacaan dzikir secara bersuara merupakan ibadah yang
lazim dikerjkan da cukup diketahui daar-dasarnya oleh kebanyakan umat Islam,
dan ini didasarkan pada firman Allah: ‘’ Berdzikirlah kau dengan hatimu secara
merendahkan diri dan rasa takut, dzikir itu tidak diucapkan secara lisan
(Q.S.Al A’Raf 205) dan didasarkan hadits nabi yang diriwayatkan oleh Baihaqi
sebagai berikut: Dzikir yang tidak terdengar oleh malaikat itu lebih utama dari
pada dzikir bersuara, dengan perbandingan satu banding tujuh puluh.
D. Murid-Murid Petarekatan
Pengikut berasal dari Cirebon, Kuningan,
Majalengka, Brebes, Banyumas, Kebumen, Purwokerto, Palembang, Makasar,
Yogyakarta, Timor-Timur
E. Syarat-syarat dibaiat menjadi murid tarekat
1) Calon murid terlebih dahulu berkonsultasi
dengan gurunya, dan menginap ditempat tertentu yang ditunjuk oleh gurunya
selama beberapa hari dalam keadaan suci (berwudhu)
2) menjalankan shalat wajib serta sunahnya
dengan bersungguh-sungguh
3) Puasa
4) memegang panji amar ma’ruf nahi munnkar
5) bai’at istilah tarekat adalah Barokah
6) ketika bai’at syaratnya : niat, suci dari
hadas, menutup aurat dan kirafat.
7) membawa kain kafan, kembang kantil dan
melati
8) membagi-bagikan sebagian hartanya bagi orang
yang hadir dengan niat bersedekah
9) lalu diberi kartu identitas pengenal
Assalamualikum mf Rama Kula Ajeng di baiat
ReplyDelete