Thursday, November 27, 2014

Thariqat Syatariyah di Pengguron Tarekat Agama Islam Pegajahan Cirebon

HASIL OBSERVASI
Identitas Observer
Nama                           : Siti Nurjanah
Kelas                           : IPS-b
Fakultas/Jurusan           :Tarbiyah/IPS
Semester                      : IV

Identitas Lembaga
Nama Lembaga            :  Pengguron Tarekat Agama Islam Pegajahan Cirebon
Nama Mursyid             : Pangeran Haji Muhammad Nurbuwat Purbaningrat
Lahir                            : 26 Desember 1945
Jabatan                         : Rama Guru
Nama Tariqat               : Thariqat Syatariyah
Alamat                         : Jl. Pegajahan 39 Kota Cirebon 45115

A. Pengertian
            Thareqat syatariyah adalah Ilmu Ketauhidan, Thareqat Syatoriyah adalah sebuah nama thareqat sebagai balasanillahi kepada muslim dan muslimat yang membaca surat Al-Fatikhah sebanyak 17 kali sehari semalam. Dalam Shalat 5 waktu. Dalam surat Al-fatikhah terdapat ayat-ayat yang bunyinya demikian: ih dinas sirotol mustaqim, sirotol ladzina an’amta alaihim, ghiril maghdlubi’ alaihim waladholin. Yang berarti Tunjukanlah Kami pada jalan yang lurus jalan yang mereka tuhan beri nikmat atas mereka, bukan jalan mereka yang tuhan murkai dan yang sesat.  Jalan yang lurus adalah bermakna lurus kepada mardhotillah/surga duniawi ukhrowo ialah yang tercapai oleh nabi, wali dan mukmin serta terhindar dari jalannya mereka yang di murkai sesat.
B.   Riwayat dan silsilah Thareqat Syatariyah
            Riwayat Thareqat Syatariyah adalah kala Nabi muhammad Saw sedang mendirikan sholat lima waktu pada akhir salamnya terdengar ada yang membalas salamnya waalaikum’salam,ternyata yang membalas salamnya adalah seorang pemuda yang tampan sempurna, ini adalah penjelmaan malaikat jibril As yang turun menyerahkan amalan Thareqat Syatoriyah kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Kemudian beliau membaiat thareqat Syatoriyah kepada Ali ra dan Siti fatimah ra.
            Rasulullah Nabi Muhammad SAW saat menjawab pertanyaan Ali bin Abi thalib setelah selali Shalatnya:Ali bertanya: Ya nabi tunjukanlah daku thuruq yang sedekat-dekatnya dan semulia-mulianya kepada allah yang semudah-mudahnya di kerjakan oleh hamba.. Nabi menjawab: Ali hendaknya engkau selalu berdzikir dan ingat kepada allah, secara terang-terangan atau dalam hati. Kata Ali: Tiap orangt berdzikir, sedang aku menghendaki dari engkau khusus untukku. Nabi Menjawab: Sebaik-baik perkataan yang aku ucapkan dan yang telah di ucapkan oleh nabi-nabi sebelumku ialah kliamah la’ilahailallah’ tiada tuhan selain allah, jika di timbang dengan timbangan, pada sebelah imbangan di tumpukan tujuh petala langit dan tujuh petala bumi dan pada timbangan yang lain di letakkan kalimah la’ilahailallah, pasti timbangan yang memuat kaliamt tersebut itu lebih berat dari pada yang lain. Kemudiaan Rasulullah Nabi muhammad SAW membaiat Thareqat Syatoriyah kepada Syyauidina Ali Ra dan Siti Fatimah Ra. Sebagaimana thareqat pada umumnya , thareqat ini memiliki sanad atau silsilah para washitah yang bersambung kepada Rasulullah nabi Muhammad SAW,. Atas petunjuk Allah SWT, menujuk Ali bin abi thalib untuk mewakilinya dalam melanjutkan fungsinya sebagai Ahl Adz dzikr, tugas dan fungsi kerasullanya. Dan kemudian Ali menyerahkan risalahnya sebagai ahl Adz Dzikir kepada putranya, Husein bin Ali ,dan demikian seterusnya hingga sekarang. Thareqat inipun pada abad ke-14 dipopulerkan/dinisabkan oleh Abdullah As-syatar. Tarekat Syattariyah tidak menganggap dirinya sebagai cabang dari persatuan sufi mana pun. Tarekat ini dianggap sebagai suatu tarekat tersendiri yang memiliki karakteristik-karakteristik tersendiri dalam keyakinan dan praktik.Nisbah asy-Syattar yang berasal dari kata syatara, artinya membelah dua, dan nampaknya yang dibelah dalam hal ini adalah kalimah tauhid yang dihayati di dalam dzikir nafi itsbat, la ilaha (nafi) dan illallah (itsbah), juga nampaknya merupakan pengukuhan dari gurunya atas derajat spiritual yang dicapainya yang kemudian membuatnya berhak mendapat pelimpahan hak dan wewenang sebagai Washitah (Mursyid). Istilah Syattar sendiri, menurut Najmuddin Kubra, adalah tingkat pencapaian spiritual tertinggi, kemudian juga dipakai di dalam Tarekat Syattaryah ini. Syattar dalam tarekat ini adalah para sufi yang telah mampu meniadakan zat, sifat, dan af'al diri (wujud jiwa raga).
1) Silsilah Thareqat Syyatariyah
            Syyaidina Nabi Muhammad SAW, Syyaidina Ali Karromallahu bin abi thalib, Syyaidina Imam Husein bin Ali RA, Syyaid Imam Muhammad Al-baqir, Sayyid Imam Ja'far ash Shadiq, Syaikh Abu Yazid al bustomi, Syaikh Maghrobi, Syaikh Arobiyi, Syaikh Mudloffar, Syaikh Abu Hanail al-harqoni, Syaikh khad Koniyi, Syaikh Muhammad Asyiq, Syaikh Muhammad Arif, Syaikh Abdullah As Syyatari, Syaikh Imam Qodli Syatari, Syaikh Hidayatullah Syaikh Kutubi Modari Haji, Syaikh Ghaus, Syaikh Qudratul Ulama, Syaikh Sultonul Arifin, Syaikh Ahmad bin Quraisy Asy Syanawi, Syaikh Alimur Robbaniyi, Syaikh Khotib Qubbatul Islam, Syaikh Abdul Wahab, Syaikh Imam Tobri al-makki, Syaikh Abdullah bin Abdul Qohar, Syaikh Haji Muhammad bin Muktasim, Syaikh Imam Qodli Hidayat, Pangeran Syaikh Muhammad Shofiyyudin Kanoman, Pangeran Syaikh Muhammad Nurullah Habibudin Kaprabonan(Pangeran Adikusuma Adiningrat), Pangeran Syaikh Muhammad Nurullah Badridin Kaprabonan(Pangeran M.Apiyyah Adikusuma), Pangeran Syaikh Muhammad Nurullah Akbarudin(Pangeran M.Arifudin Purbaningrat), Pangeran Syaikh Haji Muhammad Nurullah Makmurudin(Pangeran M.Nurbuwat Purbaningrat)
2) Silsilah Pangeran Syaikh Haji Muhammad Nurullah Makmurudin (P.M. Nurbuwat Purbaningrat ):
            Kanjeng Syyaidina Nabi Muhammad SAW. Siti Fatimah(Istri Syyaidina Ali ra.), Syyaidina Husaein, Syyaid Janeal Abidin, Syyaid Muhammad Bakir, Syyaid Imam Ja'far As Shidiq, Syyaid Kasim Al kamil , Syyaid Idris, Syyaid Al Bakir, Syyaid Akhmad, Syyaid Baidillah, Syyaid Muhammad, Syyaid Alwi, Syyaid Ali Gajam, Syyaid Muhammad, Syyaid Alwi(mesir), Syyaid Abdul Malik(India), Syyaid Al Amiir Abdulah, Syyaid Jalaludin, Syyaid Jamalludin(kamboja) , Syyaid Nurrul Alim(Mesir). Syyaid Syarif Abdullah(Sultan Mesir), Syyaidina Maulana Syaikh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati(Cirebon), Pangeran M.Tajul Arifin(P.Pasarean), Panambahan Sedang Kemuning, Panembahan Ratu I Cirebon, Panembahan Mande Gayam , Panembahan Ratu II Girilaya, Sultan Raja Muhammad Badridin(Sultan Kanoman I Cirebon), Pangeran Raja Adipati Kaprabon , Pangeran Kusumawaningyun, Pangeran Brataningrat, Pangeran Raja Suleman Sulendraningrat, Pangeran Arifudin Kusumabratawireja, Pangeran AdiKusuma AdiNingrat, Pangeran Mohammad Apiyyah AdiKusuma II, Pangeran Mohammad Arifudin Purbaningrat, Pangeran H.Mohammad Nurbuwat Purbaningrat.
3) Silsilah Rama Guru-Guru Pengguron Pegajahan Cirebon :
            Syekh Nurjati, Haji Abdul Imam Mbah  kuwu cerbon Pangeran Cakrabuwana,  Syyaidina Maulana Syaikh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati(Cirebon), Pangeran M.Tajul Arifin(P.Pasarean), Panambahan Sedang Kemuning, Panembahan Ratu I Cirebon, Panembahan Mande Gayam , Panembahan Ratu II Girilaya, Sultan Raja Muhammad Badridin(Sultan Kanoman I Cirebon), Pangeran Raja Adipati Kaprabon , Pangeran Kusumawaningyun, Pangeran Brataningrat, Pangeran Raja Suleman Sulendraningrat, Pangeran Arifudin Kusumabratawireja, Pangeran AdiKusuma AdiNingrat, Pangeran Mohammad Apiyyah AdiKusuma II, Pangeran Mohammad Arifudin Purbaningrat, Pangeran H.Mohammad Nurbuwat Purbaningrat
C.Amalan Thareqat Syatoriyah
            Amalannya adalah Dzikir kalimah toyibah ialah LA’ILAHAILALLAH ba’da sholat subuh dan isya, setelah dzikir tersebut diatas ditambah dengan dzikir itsbat ILLALLAH, ALLAH, HU dan ditutup dengan mengucapkan HU KHAYUN DA IM. Sebagai Firman Allah SWT: Yaa ayuhaladzina amanudz kurullaha dzikron kastsiron. Wasabihu hu bukrotan wa’asyilan. Ynag artinya: Hai orang-orang yang beriman berdzikirlah (dengan menyebut Nama Allah), Dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-NYA di waktu pagi dan petang.( QS.Al_ Ahzab: 41-42)
            Thareqat Syatariah mengajarkan tentang tata cara pelaksanaan dzikir,didalam Al-Quran terdapat ayat-ayat yang menjelaskan tentang tata cara pelaksanaan dzikir yang jumlahnya lebih banyak dari pada ayat-ayat yang menjelaskan tentang shalat,zakat dan sebaginya. Hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan dzikir (secara luas) memiliki kedudukan yang cukup penting disbanding ibadah-ibadah yang lainnya. Dzikir dalam thareqat syattariyah dilakukan dengan jahar(Bersuara) dan sirri/khafi (dalam hati)pembacaan dzikir secara bersuara merupakan ibadah yang lazim dikerjkan da cukup diketahui daar-dasarnya oleh kebanyakan umat Islam, dan ini didasarkan pada firman Allah: ‘’ Berdzikirlah kau dengan hatimu secara merendahkan diri dan rasa takut, dzikir itu tidak diucapkan secara lisan (Q.S.Al A’Raf 205) dan didasarkan hadits nabi yang diriwayatkan oleh Baihaqi sebagai berikut: Dzikir yang tidak terdengar oleh malaikat itu lebih utama dari pada dzikir bersuara, dengan perbandingan satu banding tujuh puluh.
D. Murid-Murid Petarekatan
Pengikut berasal dari Cirebon, Kuningan, Majalengka, Brebes, Banyumas, Kebumen, Purwokerto, Palembang, Makasar, Yogyakarta, Timor-Timur
E. Syarat-syarat dibaiat menjadi murid tarekat
1) Calon murid terlebih dahulu berkonsultasi dengan gurunya, dan menginap ditempat tertentu yang ditunjuk oleh gurunya selama beberapa hari dalam keadaan suci (berwudhu)
2) menjalankan shalat wajib serta sunahnya dengan bersungguh-sungguh
3) Puasa
4) memegang panji amar ma’ruf nahi munnkar
5) bai’at istilah tarekat adalah Barokah
6) ketika bai’at syaratnya : niat, suci dari hadas, menutup aurat dan kirafat.
7) membawa kain kafan, kembang kantil dan melati
8) membagi-bagikan sebagian hartanya bagi orang yang hadir dengan niat bersedekah

9) lalu diberi kartu identitas pengenal

1 comment: