BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Definisi guru yang kita kenal sehari-hari adalah “orang yang harus digugu dan ditiru” dalam arti orang yang memiliki kharisma atau wibawa, sehingga perlu untuk ditiru dan diteladani. Guru sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran. Seorang guru tidak hanya cukup memiliki kompetensi dalam kependidikannya saja, melainkan sangat diperlukan juga kompetensi-kompetensi yang lainnya yaitu kepribadian, profesional, kependidikan, dan sosial. Kompetensi-kompetensi tersebut sangatlah penting dan berguna bagi kebutuhan guru itu sendiri dan juga siswa guna meningkatkan mutu kualitas pembelajaran yang baik.
Untuk meningkatkan mutu kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa yang baik maka guru hendaknya memiliki kemampuan melakukan penelitian sederhana. Berbagai macam penelitian dapat dilakukan oleh guru, namun diantara berbagai macam penelitian yang dapat dilakukan, penelitian yang diutamakan dan sangat disarankan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini lebih mengarah kepada tindakan guru dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), tindakan tersebut dilakukan sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih baik dari sebelumnya. Sebelum malakukan penelitian sangatlah penting bagi para pemula untuk mengetahui terlebih dahulu pengertian dan prinsip penelitian tindakan kelas. Atas latar belakang di atas penulis mencoba menyusun makalah dengan judul “PENGERTIAN DAN PRINSIP PENELITIAN TINDAKAN KELAS”
1.2 Rumusan Masalah
Adapun dalam pembahasan makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
a. Apa pengertian Penelitian Tindakan Kelas
b. Apa prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas
1.3 Tujuan Masalah
Adapun tujuan yang ditulis penulis adalah;
a. Membahas tentang apa itu Penelitian Tindakan Kelas.
b. Menguraikan beberapa prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam istilah bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. 3 kata yang membentuk penegrtian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan.
1. Penelitian- menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan- Menunjuk pada sesuatu gerak kegitan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu.
3. Kelas- dalam hal ini tidak terikat pada penelitian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yang dimaksud istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran ynag sama dri guru yang sama.
Dengan menggabungkan batasan pengertian 3 kata inti yaitu penelitian, tindakan, kelas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Kesalahan umum yang terdapat dalam penelitian tindakan guru adalah penonjolan tindakan ynag dilakukan sendiri, misalnya guru memberikan tugas kelompok pada siswa. Pengutaraan kalimat seperti itu kurang pas. Seharusnya guru menonjolkan kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa mengamati proses mencairnya es yang ditempatkan panci tertutup dan panci terbuka atau didalam gelas.siswa juga diminta membandingkan dan mencatat hasilnya. Dengan kata lain, guru melaporkan berlangsungnya proses belajar yang dialami oleh siswa, perilakunya perhatian mereka pada proses yang terjadi, mengamati hasil dari proses, mengadakan pencatatan hasil mendiskusikan dengan teman kelompoknya, melaporkan didepan kelas dan sebagainya. Sekali lagi yang dikemukakan oleh guru dalam menuliskan laporan penelitian tindakan adalah hal-hal yang dilakukan oleh siswa, bukan yang dilaukan oleh guru.
Terkait dengan pengertian PTK ini, ada beberapa rumusan definisi PTK yang perlu disiasati dan dipahami.
1. Hopkins (1993) : PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran.
2. Kemmis dan Mc. Taggart (1998) : PTK adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, yang dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.
3. Rochman Natawijaya (1997) : PTK adalah pengakjian terhadap permasalahan praktis yang bersifat situasional dan kontekstual, yang ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi atau memperbaiki sesuatu.
4. Suyanto (1997) : PTK adalah suatu bentuk penelitian ang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan/atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional.
5. Tim PGSM (1999) : PTK adalah sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yag dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dan tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktik pembelajaran tersebut dilakukan.
Dari kelima rumusan di atas dapat ditemukan kata-kata kunci (key words) yang terkait dengan PTK.
a. PTK bersifat reflektif. Maksudnya adalah PTK diawali proses perenungan atas dampak tindakan yang selama ini dilakukan guru terkait dengan tugas-tugas pembelajaran di kelas. Dari perenungan ini aka diketahui apakah tindakan yang selama ini dilakukan telah berdampak positif dalam pencapaian tujuan pembelajaran atau tidak.
b. PTK dilakukan oleh pelaku tindakan. Maksudnya adalah PTK dirancang, dilaksanakan, dan dianalisis oleh guru yang bersangkutan dalam rangka ingin memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapinya di kelas. Kalaupun dilakukan secara kolaboratif, pelaku utama PTK tetap oleh guru yang bersangkutan.
c. PTK dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Maksudnya adalah dengan PTK ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas berbagai aspek pembelajaran sehingga kompetensi yang menjadi target pembelajaran dapat tercapai secara maksimal (efektif dan efisien).
d. PTK dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mengawas diri. Maksudnya adalah setiap langkah yang dilakukan dalam PTK harus dilakukan dengan terprogram dan penuh kesadaran sehingga dapat diketahui aspek-aspek mana yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki demi ketercapaian kompetensi yang ditargetkan.
e. PTK bersifat situasional dan kontekstual. Maksudnya adalah PTK selalu dilakukan dalam situasi dan kondisi tertentu, untuk kelas dan topik mata pelajaran tertentu sehingga simpulan atau hasilnya pun hanya diarahkan pada konteks yang bersangkutan, bukan untuk konteks yang lain.
Dalam praktiknya penelitian tindakan menggabungkan tindakan bermakna dengan prosedur penelitian. Ini adalah suatu upaya untuk memecahkan masalah seklaigus mencari dukungan ilmiahya. Pihak yang terlibat (guru, widyaiswara, instruktur, kepala sekolah, dan warga masyarakat) mencoba dengan sadar merumuskan suatu tindakan atau intervensi yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksaaannya untuk memahami tingkat keberhasilannya (Departemen Pendidikan Nasional,1999:1)
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah actual yang dihadapi oleh guru dilapangan (wibawa,2004:3). Arikunto (2007:3) mengartikan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegitan belajar berupa sebuah tindkan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.Tindakan tersebut dberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Dalam buku prosedur penelitian dlaam pendekatan praktik, Arikunto(2006:91) mendefinisikan penelitian tindkan kelas yang cukup sederhana, yakni merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatn yangg sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas.
2.2 Prinsip Penelitian Tindakan
Agar peneliti memperoleh informasi atau kejelasan yang lebih baik tentang penelitian tindakan, perlu kiranya dipahami bersama prinsip-prinsip yang harus dipenuhi apabila berminat dan akan melakukan penelitian tindakan kelas. Dengan memahami prinsip-prinsip dan mampu menerapkannya, kiranya apa yang dilakukan akan berhasil dengan baik. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut.
1. Kegiatan Nyata dalam Situasi Rutin
Penelitian tindakan dilakukan oleh peneliti tanpa mengubah situasi rutin. Mengapa? Jika penelitian dilakukan dalam situasi lain, hasilnya tidak dijamin dapat dilkasanakn lagi dalam situasi aslinya atau dengan kata lain penelitiannya tidak dalam situasi wajar. Oleh Karen aitu penelitian tindakan tidak perlu mengadakan waktu khusus, tidak mengubah jadwal yang sudah ada.
2. Adanya Kesadaran Diri untuk Memperbaiki Kinerja
Peningkatan diri untuk hal yang lebih baik ini dilakukan terus menerus sampai tujuan tercapai, tetapi sifatnya haanya sementara, karena dilanjutkan lagi dengan keinginan untuk lebih baik yang dating susul menyusul. Penelitian dilakukan bukan karena ada paksaan atau permintaan dari pihak lain.
3. SWOT sebagai Dasar Berpijak
Penelitian tindakan harus dimulai dengan melakukan analisis SWOT, terdiri atas unsur-unsur S-Strenght( Kekuatan) W-Weaknesses (kelemahan) yang ada pada diri peneliti dan subjek tindakan diidentifikasi secara scermat sebelum mengidentifikasi yang lain.
O-opportunity (kesempatan) T-threat( ancaman) diidentifikasi yang ada diluar diri guru atau peneliti dan juga diluar diri siswa atau subjek yang dikenai tindakan.
4. Upaya Empiris dan Sistemik
Prinsip ini penerapan dari prinsip ketiga Dengan telah dilakukannya analisis SWOT tentu saja apabila guru melakukan penelitian tindakan, berarti sudah mengikuti prinsip empiris( terkait dengan pengalaman) dan sistemik, berpijak pada unsur-unsur yang terkait dengan tujuan dengan keseluruhan system yang terkait dengan objek yang sedang digarap.
5. Ikuti prinsip SMART dalam perencanaan
a. S-Spesific,khusus tidak terlalu umum;
b. M-Managable, dapat dikelola, dilaksanakan;
c. A-Acceptable, dapat diterima lingkungan atau Achieble,dapat dicapai, dijangkau;
d. R-realistic,operasional, tidak diluar jangkauan;
e. Time-bound,diikat oleh waktu,terencana.
Ada beberapa prinsip dasar yang melandasi PTK. Menurut Hopkins (1993) prinsip yang dimaksud antara lain:
1. Tugas pendidik dan tenaga kependidikan yang utama adalah menyelenggrakan pembelajaran yang baik dan berkualitas.
2. Meneliti merupakan bagian integral dari pembelajaran yang tidak menuntut kekhususan waktu maupun metode pengumpulan data.
3. Kegiatan peneliti yang merupakan bagian integral dari pembelajaran harus diselenggarakan dengan tetap bersandar pada alur dan kaidah ilmiah.
4. Masalah yang ditangani adalah masalah-masalah pembelajaran yang riil merisaukan tanggung jawab professional dan komitmen terhadap diagnosis maslah bersandar pada kejadian nyata yang berlangsung dalam konteks pembelajaran yang sesungguhnya.
5. Konsistensi sikap dan kepedulian dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajarn sangat diperlukan.
6. Cakupan permaslahan penelitian tindakan tidak seharusnya dibatasi pada maslah pembelajaran di kelas, tetapi dapat diperluas pada tataran di luar kelas.
Sukidin, Basrowi dan Suranto (2002: 19-21) menguraikan bahwa PTK dapat berjalan dengan baik apabila dalam perencanaan dan pelaksanaannya menggunakan 6 prinsip:
1. Tugas pertama dan utama guru di sekolah dalah mengajar siswa sehingga apaun metode PTK yang akan diterapkan tidak akan mengganggu komitmennya sebagai pengajar.
2. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan dari guru sehinggan berpeluang mengganggu proses pemebelajaran.
3. Metodologi yang digunakann harus cukup reliable sehinggan memungkinkan guru mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara cukup meyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, dan dapat memperoleh data yang dapat digunakan untuk “menjawab” gipotesis yang dikemukakannya.
4. Masalah penelitian yang diusahalan oleh guru seharusnya meripakan masalah yang cukup merisaukannya, bertolak dari tanggung jawab professional guru sendiri memiliki komitmen terhadap pengatasannya.
5. Guru harus bersikap konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap prosedur etika yang berkitan dengan pekerjaanya.
6. Kelas merupakan cakupan tanggungjawab seseorang guru, namun dalam pelaksanaan PTK sejauh mungkin digunakan classroom, dalam arti permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks dalam kelas atau mata pelajaran tertentu, melainkan dalam perpektif misi sekolah secara keseluruhan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa;
1. Penegrtian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi prakek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman merek sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.
2. Prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas adalah:
1. Kegiatan Nyata dalam Situasi Rutin
2. Adanya Kesadaran Diri untuk Memperbaiki Kinerja
3. SWOT sebagai Dasar Berpijak
4. Upaya Empiris dan Sistemik
5. Ikuti prinsip SMART dalam perencanaan
3.2 Saran
Dari pembahan diatas tentang Penelitian Tindakan Kelas diharapkan pembaca yaitu Guru atau calon guru dapat mengimplementasikannya dikelas, diharapkan dari adanya penuliasan ini untuk menambah wawasan guru atau calon guru untuk bisa menjadi guru yang berkompeten dalam menangani masalah dikelas ataupun disekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Taniredja, Tukiran, Irma Pujiati, Nyata. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Pengembangan
Profesi Guru. Bandung : ALFABETA.
Muslich, Masnur.2011. Melaksanakan PTK itu mudah (classroomaction research). Jakarta:
Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Bumi
Aksara.
Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
makasih . . .
ReplyDelete